Pidato Muharram

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Alhamdulillahirobbil'alamin, segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam, atas segala nikmat-Nya yang telah Ia berikan kepada kita semua. Sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi kita, Rasulullah Muhammad ﷺ yang telah menjadi sumber teladan terbaik untuk seluruh manusia hingga akhir zaman. 

Para saudaraku yang terhormat dan dirahmati oleh Allah, pada kesempatan kali ini, izinkan saya untuk berpidato tentang bulan Muharram. Bulan Muharram adalah bulan pertama di tahun Hijriyah atau tahun Islam, ia merupakan bulan yang mulia dan sangat spesial, karena bulan itu adalah bulan yang paling baik setelah bulan Ramadhan. Ya, saat ini kita tengah berada di bulan itu, bulan Muharram. Di bulan yang spesial ini, terdapat pula satu hari yang spesial, dimana kita sebagai umat muslim disunnahkan oleh Rasulullah ﷺ untuk berpuasa pada hari tersebut, yaitu tanggal 10 Muharram. Mengapa hari itu spesial? Ada peristiwa apakah di hari itu? Ya, itu adalah hari ketika Allah menyelamatkan Nabi Musa 'Alayhissalam dan Bani Israil, serta menenggelamkan Fir'aun dan bala tentaranya ke dalam laut. 

Mungkin sebagian dari kita sudah mengetahui bagaimana terjadinya peristiwa tersebut. Ya, dengan terbelahnya laut merah-lah, Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari kejaran Fir'aun. Kemudian Allah menyatukan kembali laut yang terbelah itu untuk menenggelamkan Fir'aun dan tentaranya. Allah telah menjelaskan peristiwa tersebut dalam Qur'an surat Asy-Syu'ara ayat 52-68. Dan di akhir kisah tersebut Allah berfirman, "Sungguh, pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang." Dari ayat Qur'an dan kisah yang tadi disebutkan, kita dapat mengambil hikmah bahwa keimanan atau keyakinan kita kepada Allah haruslah benar-benar murni sepenuh hati. Allah menolong Nabi Musa karena saat itu Nabi Musa sudah bertawakal kepada Allah dan yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa pertolongan Allah pasti datang. Demikianlah hingga kemudian Allah menolong Nabi Musa, Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Musa berupa tongkat yang bisa membelah lautan dan menyatukannya kembali.

Maka setelah kita mengetahui kisah tersebut, seharusnya bertambahlah keimanan kita kepada Allah, bertambahlah rasa cinta kita kepada Allah. Oleh karena itu, saudaraku.. Marilah di bulan Muharram ini kita memperbarui dan mengkokohkan kembali iman kita, menyucikan kembali hati kita agar tidak tergoda oleh maksiat, menghidupkan kembali jiwa-jiwa kita agar lebih bersemangat beramal sholih, untuk menjadikan tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya! Semoga Allah selalu menjaga iman kita dan menguatkan iman kita kepada-Nya hingga akhir hayat. Aamiin ya Rabbal 'alamin

Saudaraku yang dirahmati Allah, mungkin cukup sekian pidato yang dapat saya sampaikan. Semoga apa yang disampaikan bisa bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi diri saya sendiri. Terimakasih atas segala perhatian. Mohon maaf atas segala kekurangan. Wabillaahi taufiq walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

 ~

Tugas Bahasa Indonesia - Pidato Persuasif

Tugas Menulis -2, Literasi IMK

Jakarta, 25 Agustus 2021

Komentar

  1. MasyaAllah....
    BarakaAllah mbak Imun...
    Mantaap kali isi pidatonya...
    🥰🥰👍👍

    BalasHapus
  2. keren bgtttt ya allah 😭👍👍

    BalasHapus
  3. MasyaAllah kereen,,,
    Smangat terus nulis nya ya mbak imun...🤗🤗

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Masya Allah..tugas perdana mengisi blog kaka sudah kerren dan rapi...lanjutkan ya kakak..100

      Hapus
  5. Masya allah...keren beudd munee

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu dan Amal

Manusia: Makhluk yang Lemah

Merasa Tak Berguna