Postingan

Merasa Tak Berguna

Pernah nggak sih ngerasa, kalau kamu tidak jadi apa-apa? Ngerasa kayak, kamu manusia paling gak berguna di dunia ini, kamu nggak ada peran di dunia ini, kamu nggak dianggap. Hidup nggak berguna. Kayak, hidup tapi nggak hidup. Mending gak usah ada di dunia ini daripada udah di sini tapi gak berguna apa-apa. Gitu gak sih?  Dear, kawan. Aku juga pernah merasakan itu. Tapi, mari sama-sama kita lihat firman Allah berikut ini, وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ "Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main." (QS. Al-Anbiya: 16) Dear, kawan. Percayalah, semua yang Allah ciptakan pasti ada manfaatnya, pasti ada hikmahnya. Apakah kamu tidak tahu? Allah tidak mungkin menciptakan sesuatu di dunia ini tanpa ada manfaatnya. Allah telah menciptakanmu dengan sebaik-baiknya. Allah telah menciptakanmu dari setetes mani, lalu melalui proses panjang untuk menjadikanmu seorang bayi yang terlahir ke dunia,

Refleksi Kehidupan

Gambar
Mengapa semua terjadi begitu cepat?  Maka bukankah kehidupan dunia ini juga berjalan begitu singkat?  Tak ada apa-apanya dibandingkan abadinya kehidupan akhirat.  Lalu, untuk apakah sejatinya kita hidup di dunia ini? Untuk bersenang-senang kah? Untuk mengejar semua materi duniawi kah?  Tidak. Sejatinya kita hidup di dunia ini adalah untuk berlelah-lelah, bukan bersenang-senang.  Sejatinya kita di dunia ini diciptakan untuk beribadah, bukan untuk mengejar dunia yang tak ada habisnya.  Apalah arti dunia dan seisinya, jika dibandingkan dengan dua rakaat sebelum subuh. Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad ﷺ, رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا “Dua raka’at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya. ” (HR. Muslim no. 725). Sungguh, dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Sungguh, dunia hanyalah tempat yang sementara.  Sungguh, kita tidak akan mampu mengejar dunia tanpa mengejar akhirat lebih dulu.  Siapa yang mengejar dunia,

Manusia: Makhluk yang Lemah

Aku manusia. Kamu manusia. Dia manusia. Mereka manusia. Kita semua adalah manusia.  Kita manusia yang lemah, kita manusia yang pernah berbuat salah. Kita manusia yang pasti akan mati lalu dikubur di tanah. Kita manusia yang pasti akan kembali menghadap Allah.  Ya, itulah kita, manusia. Sadarilah kalau kita memang lemah, sebab tidak ada kekuatan apapun dalam diri kita melainkan dari Allah. Sadarilah kalau kita memang pernah berbuat salah, sebab diri kita sering dipengaruhi oleh syetan dengan mudah. Ingatlah bahwa Allah Maha Besar, kita ini tak ada apa-apanya, tak pantas kita merasa sombong. Segala kebaikan dan kekuatan yang terlihat dalam diri manusia, itu bersumber dari Allah. Bukan dari manusia itu sendiri. Sedangkan kelemahannya itu memang dari diri kita sendiri. Dari makhluk yang bernama manusia.  Ya, begitulah. Pada akhirnya nanti semua manusia akan menyadari dan menyesali kesalahannya, lalu bertaubat meminta ampun kepada Rabb-nya. Tapi, ada yang menyadarinya saat masih di dunia, a

Sadar Diri Hey

Duhai diri, sudah berapa lama kau hidup di dunia?  Sadarkah kau, sudah kau gunakan untuk apa saja waktumu selama ini?  Sudah berapa banyak pahala yang kau kumpulkan?  Sudahkah kau bertaubat atas banyaknya kesalahan yang telah kau lakukan?  Sudah menebarkan manfaat apa saja di bumi ini?  Sadar diri hey.  Kita sedang hidup di dunia yang tidak abadi.  Kita hanyalah jasad yang diisi dengan nyawa.  Kita hanyalah manusia yang pasti akan mati lalu dikubur di tanah.  Kita hanyalah hamba dari Sang Raja yang Maha Besar.  Sadar diri hey.  Kita tak bisa apa-apa tanpa Allah.  Kita manusia yang lemah.  Kita manusia yang pernah berbuat salah.  Kita manusia yang pasti akan dikembalikan kepada Allah.  Duhai diri.. Ketika kau bingung dengan kehidupan dunia ini.  Sadarlah dan ingatlah... Ada Allah untuk dijadikan tujuan.  Ada Rasulullah untuk dijadikan teladan.  Ada Al-Qur'an untuk dijadikan pedoman.  Duhai diri.. Ketika kau merasa hidup ini tak ada gunanya.  Sadarlah.. Tak mungkin Allah menciptakan

Hindari Plagiarisme!

Tahukah kamu apa itu plagiarisme? Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengambilan hasil karya orang lain dan menjadikannya seolah-olah hasil karya kita sendiri. Hal ini tentu tidak baik untuk dilakukan, karena hal ini termasuk perbuatan yang dzalim/merugikan hak orang lain.  Kenapa sih kita harus menghindari plagiarisme? Karena ketika kita melakukan plagiarisme terhadap suatu karya, itu sama saja kita tidak menghargai orang yang membuat karya tersebut. Melakukan plagiarisme juga berarti kita tidak jujur, kita berbohong, karena karya orang lain kita akui sebagai karya milik kita. Hal ini tentu merugikan orang tersebut dan membuat ia tidak suka pada kita. Kita sendiri tidak suka kan jika ada orang lain yang melakukan plagiarisme terhadap karya kita?  Jadi, tolong jangan melakukan plagiarisme ya. Teruslah belajar agar karyamu menjadi lebih baik. Ingat, Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim. Hargailah karya orang lain jika ingin karyamu dihargai :) ~ Literasi IMK Jakarta, 1 April 20

Tentang Plot Twist

Kamu pernah nggak membaca sebuah cerita, lalu kamu dibuat terkejut oleh jalan ceritanya? Alur cerita itu tidak bisa dipikirkan dan ditebak oleh benakmu. Kemudian cerita itu membuatmu tersadar pada akhirnya, "Oh ternyata begini. Oh ternyata begitu. Oh, ya ya ya... Jadi begitu toh, kukira begini."  Ya, itulah yang dimaksud dengan plot twist. Plot twist adalah alur cerita yang mengejutkan pembaca. Plot twist adalah alur cerita yang tidak pernah tertebak dan terpikirkan oleh pembaca.  Itulah plot twist. Dia membuat kejutan-kejutan dalam sebuah cerita. Dia membuat pembaca terheran-heran ketika membaca sebuah cerita. Dia membuat pembaca terus penasaran pada akhir dari sebuah cerita. Dia membuat pembaca terkejut atas apa yang sebenarnya terjadi dalam sebuah cerita. Biasanya plot twist populer digunakan dalam cerpen/novel berupa cerita misteri, detektif, flashback, dan lain-lainnya.  Plot twist yang baik biasanya akan memaksa pembaca untuk memikirkannya terus menerus. Jadi, kamu haru

Warna-warni Kehidupan

Gambar
Hari ini, sepulang sekolah, aku berjalan bersama seorang guru dan beberapa temanku. Kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke sebuah tempat. Sepanjang perjalanan, kami mengobrol bersama hingga akhirnya kami sampai di tempat yang kami tuju. Sebuah tempat, sebuah ruangan yang penuh dengan warna-warni. Mulai dari pintu, dinding, atap, lampu-lampu, hingga kursi dan meja, aku melihat warna yang beragam. Ya, warna-warni maksudku. Ah, aku suka sekali dengan suasana ini. Indah, sejuk, adem, damai.  Aku bersama teman-temanku lalu menduduki kursi yang kosong. Kursi itu tinggi dan di depannya ada meja yang tinggi pula. Kami duduk bersama, berbincang bersama, tersenyum bersama. Dan tentunya kami menulis bersama, sambil menyedot segelas minuman yang juga berwarna-warni. Aku meminum minuman berwarna hijau yang rasanya manis. Teman-temanku ada yang meminum minuman berwarna biru, pink, dan coklat. Ah, warna-warna di ruangan ini semakin bertambah dan semakin menarik hatiku. Entahlah, aku juga tidak me

Sederhana, tapi Bermakna

Langkah demi langkah kutapaki di tempat ini. Tempat yang menjadi saksi perjuangan belajarku bersama teman-temanku. Tempat yang khas dengan dinding putih orennya. Ada berbagai ruangan. Ada berbagai manusia. Ada berbagai pekerjaan yang dilakukan. Ada berbagai suasana yang berbeda di setiap tempat yang kulangkahi.  Aku melangkah. Kulihat ada beberapa temanku yang sedang duduk-duduk sambil berbincang ringan bersama teman lainnya. Iya, kami memang selalu bersama-sama dalam setiap hal. Karena bagi kami, bersama itu indah. Aku pun merasa bahagia bersama teman-temanku. Meski kadang ada aja yang nyebelin, tapi aku tetap bahagia bersama mereka. Dari teman-temanku, aku menjadi mengerti tentang indahnya kebersamaan.. bahwa ternyata semua hal akan terasa indah jika dilakukan bersama-sama.  Aku lalu melangkah lebih jauh lagi. Kulihat ada beberapa guru yang sedari tadi sedang rapat, membicarakan hal-hal sebagai upaya untuk memberikan yang terbaik bagi para muridnya. Kulihat para guru itu, ada yang te

Ilmu dan Amal

Gambar
Sebagai seorang muslim, kita pasti sangat ingin melakukan amalan-amalan terbaik untuk mendapatkan pahala yang banyak. Namun, amalan yang kita lakukan tersebut harus didasari oleh ilmu. Karena ilmu dan amal adalah dua hal yang sangat berkaitan erat. Amal tanpa ilmu itu tidak ada gunanya, sedangkan ilmu tanpa amal itu sia-sia. Dengan mengetahui ilmu dari sebuah amalan, maka kita akan lebih merasa semangat dan teratur dalam melakukan amalan tersebut.  Contohnya, aku pernah mendengar dari seorang ulama, bahwa sholat tarawih adalah ibadah sunnah khusus yang hanya bisa dilakukan di bulan Ramadhan, tapi terkadang ada diantara kita yang meninggalkan sholat ba'diyah isya' untuk melaksanakan sholat tarawih. Padahal jika kita tahu ilmunya, lebih baik sholat ba'diyah isya' terlebih dahulu karena ba'diyah isya' pahalanya lebih besar daripada sholat tarawih. Keduanya memang sama-sama sholat sunnah, tapi jika kita paham ilmunya, tentu kita menginginkan juga yang pahalanya lebi

Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara seorang penulis dalam menempatkan tokoh utama dan juga dirinya dalam sebuah karya tulis. Pada penulisan cerita, biasanya penulis akan menempatkan tokohnya semenarik mungkin untuk menarik minat pembacanya.  Ada beberapa jenis sudut pandang, salah satunya adalah sudut pandang orang pertama. Pada sudut pandang orang pertama, penulis menempatkan dirinya sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita. Bisa sebagai tokoh/pelaku utama, bisa juga sebagai tokoh/pelaku sampingan. Berikut ini adalah contoh dari penggunaan sudut pandang orang pertama.  - Sudut pandang orang pertama pelaku utama: Peluhku menetes deras. Jantungku berdegup tak karuan. Susah payah ku tahan agar aku tidak menangis. Aku panik! Nasibku di ujung tanduk.  Nah, pada tulisan tersebut terlihat bahwa penulis menceritakan dirinya sendiri sebagai tokoh utama dalam sebuah cerita. Maka jelaslah bahwa tulisan tersebut menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama.  - Sudut pandang orang pertama pelaku sam