Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Ilmu dan Amal

Gambar
Sebagai seorang muslim, kita pasti sangat ingin melakukan amalan-amalan terbaik untuk mendapatkan pahala yang banyak. Namun, amalan yang kita lakukan tersebut harus didasari oleh ilmu. Karena ilmu dan amal adalah dua hal yang sangat berkaitan erat. Amal tanpa ilmu itu tidak ada gunanya, sedangkan ilmu tanpa amal itu sia-sia. Dengan mengetahui ilmu dari sebuah amalan, maka kita akan lebih merasa semangat dan teratur dalam melakukan amalan tersebut.  Contohnya, aku pernah mendengar dari seorang ulama, bahwa sholat tarawih adalah ibadah sunnah khusus yang hanya bisa dilakukan di bulan Ramadhan, tapi terkadang ada diantara kita yang meninggalkan sholat ba'diyah isya' untuk melaksanakan sholat tarawih. Padahal jika kita tahu ilmunya, lebih baik sholat ba'diyah isya' terlebih dahulu karena ba'diyah isya' pahalanya lebih besar daripada sholat tarawih. Keduanya memang sama-sama sholat sunnah, tapi jika kita paham ilmunya, tentu kita menginginkan juga yang pahalanya lebi

Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara seorang penulis dalam menempatkan tokoh utama dan juga dirinya dalam sebuah karya tulis. Pada penulisan cerita, biasanya penulis akan menempatkan tokohnya semenarik mungkin untuk menarik minat pembacanya.  Ada beberapa jenis sudut pandang, salah satunya adalah sudut pandang orang pertama. Pada sudut pandang orang pertama, penulis menempatkan dirinya sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita. Bisa sebagai tokoh/pelaku utama, bisa juga sebagai tokoh/pelaku sampingan. Berikut ini adalah contoh dari penggunaan sudut pandang orang pertama.  - Sudut pandang orang pertama pelaku utama: Peluhku menetes deras. Jantungku berdegup tak karuan. Susah payah ku tahan agar aku tidak menangis. Aku panik! Nasibku di ujung tanduk.  Nah, pada tulisan tersebut terlihat bahwa penulis menceritakan dirinya sendiri sebagai tokoh utama dalam sebuah cerita. Maka jelaslah bahwa tulisan tersebut menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama.  - Sudut pandang orang pertama pelaku sam

Ketika Kugenggam Handphone

Ketika kugenggam sebuah handphone, maka aku harus siap menghadapi persidangan kelak di hadapan Allah, aku harus siap mempertanggungjawabkan segala yang kuperbuat.  Apa yang kulihat, apa yang kudengar, apa yang kusampaikan, apa yang kutulis, dan apapun yang kuperbuat dengan handphone di tanganku itu... Allah pasti tahu. Malaikat akan mencatat. Dan aku akan dimintai pertanggungjawaban.  Sudah siapkah diriku? Mata ini lebih sering melihat sesuatu yang baik, atau yang buruk? Telinga ini lebih sering mendengar sesuatu yang baik, atau yang buruk? Jari ini lebih sering menyampaikan sesuatu yang baik, atau yang buruk? Yang kulakukan ini bermanfaat ataukah sia-sia?  Astaghfirullah.. sudah berbuat apa saja aku dengan HP ini :') Karena sebuah handphone bisa menjadi penambah pahala, bisa juga menjadi penambah dosa. Kita hanya harus bijak dalam menggunakannya. Kita boleh menggunakan HP asalkan sesuai dengan porsinya dan tidak boleh berlebihan. Karena Allah tidak menyukai orang yang berlebih-leb