Seperti Kapal yang Tahan Badai
Banyak orang mengira bahwa ujian dari Allah selalu berbentuk musibah. Orang yang tak pernah mendapat musibah berarti tak pernah mendapat ujian dari Allah. Padahal, ujian dari Allah tak selamanya berbentuk hal yang tak kita sukai, tapi bisa juga berupa kenikmatan dan kemudahan yang kita sukai.
Ada kenikmatan yang Allah berikan kepada kita, tapi tidak Ia berikan pada yang lain. Hal ini untuk menguji seberapa besarkah rasa syukur kita?
Ada juga kesulitan/musibah yang Allah berikan kepada kita dan tidak Ia berikan pada yang lain. Hal ini untuk menguji kita seberapa besarkah rasa sabar kita?
Keduanya adalah ujian. Tapi ini semua bukan tentang "seberapa berat/banyak ujian kita," karena Allah pasti sudah menakar ujian sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, tapi ini adalah tentang "seberapa sukses kita menjalani ujian kita."
Lalu bagaimana caranya agar sukses menjalani ujian? Kuatkan iman. Sabar dan syukur.
Mau sekecil atau seringan apapun ujian, kalau iman kita lemah maka kita tidak akan sukses menjalaninya. Tapi mau sebesar atau seberat apapun ujian, kalau iman kita kuat maka pasti kita akan sukses menjalani ujian tersebut.
Seperti mengendarai kapal di laut yang diterpa badai. Sedahsyat apapun badainya, jika kapal kita kuat, maka kita akan mampu bertahan dan melaluinya. Namun jika kapal itu rusak, lemah, atau cacat, maka mau sekecil apapun ombak dan badainya, kapal itu pasti tidak akan kuat juga. Maka perbaikilah kapalmu itu, perbaiki dan perkuat imanmu agar kau mampu melewati setiap badai yang menerpa.
Bersabarlah atas segala musibah dan kesulitanmu. Serta bersyukurlah atas segala kenikmatan dan kemudahan yang telah kamu dapatkan.
Percayalah, Allah tak pernah salah memberi ujian pada setiap orang. Setiap kita pasti mampu melewatinya, asal dengan kapal (iman) yang kuat.
Komentar
Posting Komentar